Berbahasa Jawa? Mengapa tidak!



Berbicara soal bahasa Jawa, pasti masih banyak yang mengira orang yang berbahasa Jawa adalah orang kuno katrok, ndeso bin primitive. Apalagi di zaman (yang katanya) super modern ini. Contoh saja banyak orang pribumi local (orang Jawa asli bin tulen-red) yang lebih bangga berbahasa Indonesia sebagai bahasa komunikasi sehari-hari. Belum lagi anak-anak balita yang sedari mulai paham Bahasa sudah diajari dwibahasa saja, tentu saja Bahasa Jawa tidak ikut terdaftar dalam dwibahasa itu.

Di era yang berbahasa Inggris dianggap sangat keren, berbahasa Indonesia dianggap sedikit agak keren, dan berbahasa Jawa dianggap sangat tidak keren ini seharusnya sebagai pribumi local yang diwarisi dan dititipi Bahasa ibu, kita patut mengelus dada. Kalau bukan kita yang akan menjaga dan merawat Bahasa Jawa itu lalu siapa lagi? Tulisan ini akan  sedikit mengupas lima hal besar dari sisi orang Jawa yang seharusnya membuat kita cukup berbangga menggunakan Bahasa Jawa. Apa saja itu?

1. Orang jawa, orang yang paling muda

Mengapa demikian? Sesekali cobalah berjalan-jalan di daerah pedesaan. Jangan kaget jika disana kau temukan banyak orang lebih tua tersenyum tulus  lebih dulu untuk menyapa, bahkan ada yang langsung menawarkan makan, tak peduli kalau yang disapa lebih muda dari yang menyapa. Cukup membuktikan ‘kan kalau orang Jawa adalah pribadi yang paling muda, karena selalu berebut lebih dulu untuk menyapa.

2. Banyak nabung pahala

Orang-orang Indonesia sudah terkenal dengan keramahannya, tidak terkecuali orang-orang Jawa. Mereka selalu tersenyum jika bertemu dengan orang lain, baik  orang yang sudah dikenal atau baru hendak berkenalan. Sebuah hadits menyatakan bahwa senyum tulus kepada saudara adalah ibadah. Konteks saudara disini tidak melulu berkaitan dengan orang yang bertalian darah, namun siapa saja yang masuk bani adam adalah saudara. Jadi jangan takut kekurangan tabungan pahala jika menjadi orang Jawa.

3. Orang jawa punya banyak harta karun

Harta karunnya orang Jawa tak lain dan tak bukan adalah petuah-petuah luhur yang dapat ditemuka di serat-serat yang ditulis oleh para pendahulu. Sebut saja salah satunya adalah serat wedhatama yang berisi ajaran bagaiama hidup bemasyarakat, atau serat wulangreh putri yang membahas tentang pernikahan.

4. Orang Jawa ada manis-manisnya gitu

Orang Jawa punya unggah-ungguh yang selalu ditonjolkan. Apa saja itu? Mulai dari bagaimana tingkatan berbahasa dari yang muda, agak tua, tua dan sangat tua. Dari yang biasa, berpendidikan sampai paling berpendidikan. Semua hal diatur untuk tujuan saling menjaga dan menghormati. Dengan berbahasa Jawa yang sesuai tatarannya, orang Jawa terlihat manis dalam bersikap dan berucap, apalagi jika disertai dengan kerendahan hati dalam bersikap.

5. Bahasa Jawa adalah Bahasa yang paling mudah

Bahasa Jawa sangat mudah dipelajari. Materi Bahasa Jawa pun sangat mudah dimengerti. Mengapa demikian? Karena Bahasa Jawa adalah Bahasa ibu bagi masyarakat yang tinggal di tanah Jawa. Para siswa setidaknya hanya membutuhkan konsentrasi untuk menyelesaikan soal bahasa Jawa karena tidak perlu membuka kamus. Lalu bagaimana bisa Bahasa Jawa dianggap sebagai pelajaran paling susah? Karena pola pikir yang terkadang membuat orang lupa Bahasa ibunya. Orang kadang sudah menanamkan dipikirannya bahwa Bahasa jawa adalah Bahasa paling susah bin ribet padahal sebaliknya.

Jadi, sudah cukup banggakah menjadi orang Jawa dengan semua budaya, Bahasa dan tradisinya? Mari kita mulai berbangga dengan merawat Bahasa Jawa, khususnya Bahasa Jawa yang diajarkan di sekolah. Cintailah Bahasa ibu kita, rawatlah Bahasa Jawa.


ditulis oleh : Bu Nikmah
Tentor LKP Dunia Sausan



Bagi teman-teman yang ingin bergabung  dengan LKP Dunia Sausan, silahkan hubungi kontak  di bawah  ini :


Tidak ada komentar:

Posting Komentar