Pengaruh Internal terhadap Proses Belajar Mengajar


1.1 Motivasi



Motivasi  berasal dari bahasa Latin, yaitu movere yang berarti bergerak. Motivasi yang paling utama adalah motivasi yang berasal dari dalam diri sendiri ( motivasi intriksik ). Motivasi intrinsik merupakan motivasi natural manusia untuk mencari dan memecahkan masalah berdasarkan ketertarikan individu dan kemampuan berkompetisi. Ketika seseorang memiliki motivasi intrinsik yang kuat maka seseorang tidak perlu mendapat hukuman atau penghargaan yang lebih. Ini dikarenakan setiap aktivitas yang dilakukan sudah memuaskan dan mendapat penghargaan dari diri sendiri. Motivasi dianggap penting karena motivasi memiliki pengaruh terhadap proses belajar mengajar. Tetapi motivasi harus benar-benar berasal dari dalam individu, karena seorang pengajar tidak dapat mengontrol dan tidak bertanggung jawab atas motivasi siswanya.

Teori locus of control juga menentukan keberhasilan individu dalam kegaitan belajar mengajar. Julian  B. Rotter dalam buku Syaiful Bahri mendefinisikan Locus of control sebagai seberapa luas individu yakin bahwa mereka dapat mengontrol setiap kejadian yang memengaruhi mereka. Teori ini dibagi menjadi dua, yaitu internal locus of control dan eksternal locus of control. Internal locus of control adalah keyakinan bahwa kesuksesan atau kegagalan ditentukan oleh usaha atau kemampuan individu. Sedangkan eksternal locus of control adalah baik sukses ataupun gagal dipengaruhi oleh faktor eksternal seperti, keberuntungan. Dari pengertian ini dapat disimpulkan bahwa internal locus of control memiliki peran yang lebih besar dibanding eksternal locus of control. 

1.2 Minat
 

Slameto dalam buku Syaiful Bahri mendefinisikan minat sebagai suatu rasa lebih suka dan rasa keterikatan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. Penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu diluar diri. Minat belajar yang besar cenderunng menghasilkan prestasi yang tinggi sebaliknya, minat yang kurang menghasilkan prestasi yang rendah Crow & Crow dalam buku Syaiful Bahri berpendapat bahwa lamanya minat bervariasi. Kemampuan dan kemauan menyelesaikan suatu tugas yang diberikan untuk selama waktu yang ditentukan berbeda-beda dari segi usia maupun bagi masing-masing individu. Untuk seorang anak yang sangat muda lamanya minat dalam kegiatan terentu sangat pendek. 
Slameto menyimpulkan bahwa minat tidak dibawa sejak lahir, melainkan diperoleh kemudian. Maksudnya, minat dapat ditumbuhkan dan dikembangkan pada diri seorang anak didik. Cara yang dapat diambil adalah dengan jalan memberi informasi pada anak didik mengenai hubungan antara suatu bahan pengajaran yang akan diberikan dengan bahan pengajaran yang lalu atau menguraikan kegunaannya dimasa depan bagi anak didik. 
Ahli pendidikan juga berpendapat bahwa cara yang paling efektif untuk membangkitkan minat pada suatu subjek yang baru adalah dengan menggunakan minat-minat anak didik yang telah ada. 


1.3. Kecerdasan

M. Dalyono dalam buku Syaiful Bahri menyatakan bahwa seseorang yang memiliki intelegensi yang tinggi umumnya mudah belajar dan hasilnya cenderung baik. Sebaliknya, orang yang intelegensinya rendah cenderung mengalami kesukaran dalam belajar, lambat berpikir sehingga prestasi belajarnya pun rendah. Walter B. Kolesnikdalam buku Syaiful Bahri menyatakan bahwa keceradasan mempunyai peranan yang besar dalam ikut menentukan berhasil dan tidaknya seseroang memelajari sesuatu atau mengikuti suatu program pendidikan dan pengajaran dan orang yang lebih cerdas pada umunya akan lebih mampu belajar daripada orang yang kurang cerdas.
Hasil penelitian oleh Noehi Nasution dalam buku Syaiful Bahri membuktikan bahwa ada hungan yang erat antara intelegent quotient (IQ) dengan hasil belajar disekolah. Dijelaskan IQ sekitar 25% hasil belajar disekolah dapat dijelaskan dari IQ. Bahwa anak-anak yang memunyai IQ 90-100 pada umumnya akan mampu menyelesaikan sekolah dasar sedangkan IQ 70-89 pada umumnya akan memerlukan bantuan-bantuan khusus untuk menyelesaikan sekolah dasar. 
Dengan demikian kecerdasan merupakana salah satu faktor dari sekian banyak faktor yang memengaruhi keberhasilan seseorang dalam belajar disekolah. 


1.4. Bakat

Bakat merupakan faktor yang besar pengaruhnya terhadap proses dan hasil belajar seseorang hampir tidak ada orang yang membantah, bahwa belajar pada bidang yang sesuai dengan bakat memperbesar kemungkinan berhasilnya usaha itu. Akan tetapi, banyak sekali hal-hal yang menghalangi untuk terciptanya kondisi yang sangat dinginkan oleh setiap orang.
Bakat memang diakui sebagai kemampuan bawaan yang merupakan potensi yang masih perlu dikembangkan atau latihan. Sunarto dan Hartonodalam buku Syaiful Bahri setiap individu mempunyai bakat yang berbeda-beda. Seseorang yang berbakat fisik mungkin di bidang lain ketinggalan. Seorang yang berbakat di bidang teknik tetapi di bidang olahraga lemah. Orang tua yang berkecimpung di bidang kesenian, anaknya akan mudah mempelajari seni suara, tari, dll. Anak yang berbakat teknik akan mudah mempelajari matematika, fisika, konsentrasi mesin. Jadi seseorang akan mudah mempelajari yang sesuai dengan bakatnya. Apabila seseorang akan harus mempelajari bahan yang lain dari bakatnya akan cepat bosan, mudah putus asa, tidak senang. Hal-hal tersebut akan tampak pada anak yang suka mengganggu di kelas, berbuat gaduh, tidak mau belajar sehingga nilainya rendah. Terkadang hasil yang sukses (baik) dalam bentuk-bentuk kegiatan tertentu memberi alamat bakatnya untuk suatu lapangan pekerjaan atau pekerjaan-pekerjaan lainnya. 
1.5 Kepribadian
Kepribadian merujuk pada pemikiran, emosi dan perilaku tersendiri yang menggambarkan cara individu menyesuaikan diri dengan dunia (Santrock 2009:117). Terdapat lima besar faktor kepribadian, yaitu :
a. Openess (keterbukaan)
b. Conscientiousness (sifat hati-hati)
c. Ekxtraversion (ekstraversi)
d. Agreeableness (kebaikan) dan
e. Neurotism (stabilitas emosional)


1.6 Tempramen

Tempramen merupakan sisi kepribadian yang tidak bisa diabaikan dalam proses belajar mengajar. Santrock (2009:117) mendifinisikan tempramen sebagai gaya perilaku dan cara khas pemberian respons seseorang. Beberapa siswa cenderung aktif, sedangkan lainnya lebih tenang. Beberapa memberi respon hangat, sedangkan yang lainnya banyak bicara. Contoh seperti tersebut merupakan contoh variasi tempramen individu. Chess dan Thomas dalam buku Santrock memberikan ada tiga gaya dasar atau kelompok tempramen :


a. Anak yang mudah (easy child) 

Anak pada tipe ini cenderung memiliki suasana hati yang positif dan dengan cepat membentuk rutinitas tetap di masa kecil juga mudah beradaptasi dengan pengalaman baru

b. Anak yang sulit (difficult child)

Anak tipe ini cenderung beraksi secara negatif dan sering menangis, terlibat dalam rutinitas harian yang tidak tetap, juga lambat dalam menerima perubahan

c. Anak yang lambat (slow to warm up child)

Anak tipe ini mempunyai tingkat aktivitas yang rendah, agak negatif, dn menunjukkan intensitas suasana hati yang rendah
Untuk mengerti tentang struktur tempramen Mary Rothbart dan John Bates dalam buku Santrock memberikan tiga deskripsi tentang tiga dimensi tempramen, yaitu :

a. Ekstraversi / surgency

Ekstraversi ini mengacup partisipasi positif, impulsivitas, tingkat aktivitas, dan pencarian sensasi

b. Afektifitas negatif

Afektifitas negatif mencakup rasa takut, frustrasi, kesedihan dan kegelisahan

c. Kontrol yang penuh dengan usaha 

Dimensi ini mencakup peralihan dan pemfokusan perhatian, kendali yang melarang, sensitivitas persepsi, dan kesenangan intensitas rendah

1.7 Gaya Belajar

Siswa memiliki gaya belajar yang berbeda-beda. Gaya tersebut adalah sebagai beikut :

a. Gaya impulsif atau reflektif

Kagan dalam buku Santrock menjelaskan gaya impulsif reaktif sebagai kecepatakan konseptual, melibatkan kecenderungan siswa untuk bertindak cepat dan secara impulsif atau mengambil lebih banyak waktu untuk melakukan respons dan memikirkan ketepatan dalam sebuah jawaban. Siswa reflektif dapat melakukan hal sebagai berikut:
a) Mengingat informasi yang terstruktur
b) Membaca secara komprehensif dan melakukan interpretasi
c) Menyelesaikan masalah dan membuat keputusan
Siswa reflektif mampu untuk menentukan tujuan belajar dan berkonsentrasi pada informasi dibanding dengan siswa impulsif

b. Gaya mendalam atau permukaan

Gaya mendalam atau permukaan menyangkut bagaimana siswa melakukan pendekatan terhadap materi yang didapat. Jika siswa melakukan dengan cara membantu diri sendiri untuk memahami arti dari materi yang mereka pelajari, maka siswa disebut dapat digolongkan sebagai siswa dengan gaya belajar mendalam. Sedangkan jika siswa hanya memelajari hanya yang mereka perlukan maka siswa tersebut memiiki gaya belajar permukaan. 
Siswa dengan gaya belajar permukaan akan gagal untuk menghubungkan apa yang dipelajari kedalam kerangka konseptual lebih besar. Sebaliknya, siswa dengan gaya belajar mendalam akan lebih mampu membangun dan memberi arti terhadap materi yang sudah dipelajari. 
Oleh karena itu Snow, Corno dan Jackson dalam buku Santrock menjelaskan bahwa pelajar gaya mendalam menggunakan pendekatakan konstruktif untuk belajar. Dan, gaya permukaan menggunakan motivasi untuk belajar. Motivasi ini dapat berupa nilai dan umpan balik positif dari pengajar.

2. Kesimpulan

Dari beberapa penjelasan diatas maka dapat disimpulkan bahwa ada beberapa faktor internal yang memengaruhi proses keberhasilan belajar mengajar, yaitu motivasi, minat, bakat, kecerdasan, kepribadian, tempramen dan gaya belajar. Tetapi semua aspek saling memengaruhi antara satu dengan yang lainnya. Sebagai contoh, seseorang harus memiliki motivasi untuk belajar Matematika tetapi jika hanya motivasi tanpa minat maka hal itu akan menjadi sia-sia. Namun sebaliknya, apabila seseorang memiliki motivasi belajar yang diiringi oleh motivasi, minat, bakat, dan lain sebagainya maka hasil yang diperoleh maksimal.
3. Referensi
Djamarah, Syaiful Bahri. 2008. PsikologiBelajar. Jakarta : Rineka Cipta
Santrock, John. W. Psikologi Pendidikan. Terjemahan Diana Angelica. Jakarta : Penerbit Salemba. 2009.

ditulis oleh  :
Saadatur Rohmah
Tentor LKP Dunia  Sausan 

Bagi teman-teman yang ingin bergabung  dengan LKP Dunia Sausan, silahkan hubungi  kontak  di bawah  ini :



Tidak ada komentar:

Posting Komentar