Mengenal Darah

 

DARAH

Hai sobat sains kembali lagi dengan DS Edukasi, sobat perlu kaian ketahui kita bisa hidup karena di dalam tubuh kita mengalir darah. Pasti sobat gak asing lagi kan dengan kata darah?? Yap bener sekali daah adalah cairan sedikit kental yang berwarna merah dan mengandung hemoglobin. Darah melakukan banyak fungsi penting untuk kehidupan dan dapat mengungkapkan banyak tentang kesehatan kita. Darah adalah jenis jaringan ikat, terdiri atas sel-sel (eritrosit, leukosit, dan trombosit) yang terendam pada cairan kompleks plasma.

Darah secara umum dan khusus memiliki fungsi spesifik. Fungsi darah secara umum, yaitu: mempertahankan kondisi lingkungan dalam keadaan relatif konstan, yang mana mekanismenya disebut Homeostatik. Sedangkan fungsi darah secara khusus, yaitu:

1.      1. Mensuplai zat-zat makanan dari saluran pencernaan ke jaringan-jaringan 

2.      2. Mensuplai oksigen dari paru-paru ke jaringan-jaringan 

3.     3. Membawa dan membuang zat-zat yang tidak berguna dari jaringan-jaringan ke organ-organ ekskresi

4.     4.  Mendistribusikan sekresi kelenjar endokrin dan zat lain yang mengatur fungsi sel

5.    5. Membantu menyelenggarakan keseimbangan komposisi air dalam berbagai organ tubuh


Darah terdiri atas 2 komponen utama:

1.      Plasma darah: bagian yang cair, terdiri atas serum dan fibrinogen.

2.      Sel- sel darah: bagian yang padat, terdiri atas sel darah merah, sel darah putih, dan keping- keping darah.

 

PLASMA DARAH

1.      1. Berwarna kuning jernih. 

2.      Tersusun atas 90% air, sari makanan, hormon, mineral, antibodi, zat- zat sisa seperti CO2 dan sisa pembakaran protein, dan fibrinogen. 

3.      Fungsinya mengangkut zat makanan dan zat sisa.

 

v  Fibrinogen:   protein darah yang berfungsi membentuk benang- benang fibrin (penting dalam pembekuan darah ketika terjadi luka).

v  Serum:   cairan warna kuning jernih, yang merupakan plasma darah tanpa fibrinogen dan didalamnya terdapat antibodi.


Gambar 1. Darah dan Penyusun Darah

(Sumber: https://www.google.co.id/imgres? www.ilmubagi.id%2F2015%2F10%2Fmacam-macam-sel-darah.html)

   SEL-SEL DARAH

v  Eritrosit (Sel Darah Merah) 

Bentuk bulat pipih, bikonkaf, tidak berinti, mengandung hemoglobin.  Dibentuk didalam sumsum tulang pipih.  Dalam kondisi normal jumlahnya ± 5 juta tiap mm3.  Fungsi: mengikat O2 dan CO2.  Sel darah merah (SDM) atau eritrosit pada manusia normal jumlahnya berkisar antara 5–5,5 juta per mm3 pada laki-laki, dan berkisar 4,5 - 5 juta per mm3 pada perempuan. Pada kondisi tertentu jumlah sel darah merah mengalami penurunan atau sebaliknya peningkatan.


Gambar 2. Sel Darah Merah

(Sumber: https://www.google.co.id/imgres? www.edubio.info%2F2015%2F04%2Feritrosit-dan-hemoglobin.html)

 

v  Leukosit (Sel Darah Putih)

 

Bentuk sel tak  tetap dan tak berwarna.  Jumlahnya ± 8000/mm3   Dibentuk di sumsum merah tulang pipih, limpa, dan kelenjar getah bening. 

·      Sifat-Sifat Leukosit: 

1.      Amoeboid : dapat bergerak seperti amoeba 

2.      Khemotaksis: kemampuan untuk bergerak menuju luka atau inflamasi  

3.      Fagositosis: kemampuan untuk mencerna benda-benda asing  

4.      Diapedesis: kemampuan untuk menembus dinding kapiler menuju ke cairan jaringan  

 

·      Jenis-Jenis Leukosit Berdasarkan ada tidaknya Granula 

ü Leukosit Granuler 

1.    Ada granula pada sitoplasmanya 

2.    Adanya nukleus berlobus banyak 

 

Macamnya Leukosit Granuler:

Gambar 3. Leukosit Granuler

(Sumber: www.google.co.id/imgres?macam-macam-sel-darah-putih-artikeltop.xyz%2Fbagian-bagian-sel-darahdan-fungsinya.html)

a.       Neutrofil  Nukleus terdiri dari 3-5 lobus, sitiplasma bergranula halus, ukuran 9-12 mikron, jumlah paling banyak 65-75%, bersifat fagosit, produksi neutrofil sekitar 100 milliar neutrofil dalam sehari, memiliki waktu hidup sekitar 6-20 jam. Fungsi Neutrofil yaitu menanggapi mikroba, antibiotik dalam tubuh, sebagai sel pertahanan tubuh dalam melawan infeksi.

b.      Eusinofil  Nukleus terdiri dari dua lobus, sitoplasma bergranula besar dan kasar ukuran 9-12 mikron jumlah 2-12%, jangka waktu hidup dengan 8 sampai 12 hari. Fungsinya : mencegah alergi, menghancurkan antigen antibodi, menghancurkan parasit-parasit besar, berperan dalam respon alergi.

c.       Basofil  Nukleus relatif besar, batas lobus tidak jelas, ukuran kurang lebih 10 mikron, jumlahnya 0,5%. Basofil akan bekerja disaat adanya reaksi alergi pada tubuh dengan mengeluarkan histamine. Fungsi : memberi reaksi antigen dan alergi dengan mengaktifkan atau mengeluarkan histamine.

 

ü Leukosit Agranuler 

1.    Tidak ada granula pada sitoplasmanya 

2.    Nukleus tampak bulat sederhana 

Macamnya Leukosit Agranuler:

a.       Limfosit  nukleus besar, menempati sebagian besar sel, ukuran 8-12 mikron jumlah 20-25%, motil, tercat biru, berfungsi sebagai pagositik,  jumlah terbanyak kedua setelah neutrofil. Limfosit dibentuk di dalam sumsum tulang dan di limfa.

b.      Monosit  nukleus besar seperti tapal kuda, monosit dapat bergerak atau berimigrasi dengan cepat, mempunyai waktu hidup yang lebih lama. Fungsi : Menghancurkan sel-sel asing, mengangkat jaringan yang telah mati, membunuh sel-sel kanker, pembersih dari fagositosis yang dilakukan neutrofil, menunjukkan perubahan dalam kesehatan pasien dengan banyak sedikitnya monosit dalam tubuh.


Gambar 4. Leukosit Agranuler

(Sumber: www.google.co.id/imgres?macam-macam-sel-darah-putih-artikeltop.xyz%2Fbagian-bagian-sel-darahdan-fungsinya.html)

 

 

TROMBOSIT (KEPING DARAH) 

 

Bentuk tak teratur seperti pecahan keramik.  Tidak berwarna.  Tidak berinti.  Jumlah ±250.000/ mm3 darah.


 


Gambar 5. Keping Darah

(Sumber:www.google.co.id/imgres?KepingDarah.png&imgrefurl=http%3A%2F%2Fdonordarah.info%2Fkeping-darah-trombosit)

 

Trombosit (keping darah) berfungsi dalam pembekuan/koagulasi darah. Teori koagulasi darah menurut Morowitz (1904). Pada peristiwa perdarahan, maka jaringan yang robek (rusak) akan menyebabkan trombosit yang melaluinya pecah dan membebaskan tromboplastin. Tromboplastin dan ion Ca kemudian mengaktifkan protrombin (dihasilkan oleh hati) menjadi trombin, dan trombin akan mempengaruhi perubahan fibrinogen menjadi benang-benang fibrin sehingga menutup jaringan yang rusak.


 


Gambar 6. Proses Pembekuan Darah (Sumber: www.google.co.id/imgres?)

 

Reference

 

Firani, Novi Khila. 2018. Mengenal Sel-Sel Darah dan Kelainan Darah. Malang : UB Press.

Karmana, oman; dan Nurdiansyah, Andri. 2008. Biologi Kelas XI Semester 1. Bandung : Graffindo Media Pratama.






Penulis : Linda Nur Safitri, S.Pd.


Editor : Intan Noor Amalia, S.Sos.









Tidak ada komentar:

Posting Komentar