Pengalaman merupakan suatu kejadian atau peristiwa yang
pernah dialami oleh seseorang baik itu yang sudah lama maupun yang baru saja
terjadi. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) pengalaman diartikan sebagai
sesuatu yang pernah dialami (di jalani, di rasa, di tanggung, dan sebagainya)
oleh diri seseorang. Berbagai pengalaman bisa saja terjadi pada diri setiap
orang baik itu pengalaman yang lucu, mengharukan, menyedihkan, menggembirakan,
maupun membanggakan. Jadi, menurut saya pengalaman adalah suatu peristiwa yang
terjadi pada diri seseorang yang tidak dapat terulang kembali akan tetapi bisa
di ceritakan kepada orang lain.
Adapun mengajar menurut Nasution merupakan segenap kegiatan
kompleks yang dilakukan oleh guru dalam mengorganisasi atau mengatur lingkungan
dengan sebaik-baiknya kemudian menghubungkannya dengan anak didik sehingga
terjadi proses belajar dan mengajar. Sedangkan menurut Nana Sudjana, mengajar
merupakan suatu proses mengatur, mengorganisasi lingkungan yang berada di
sekitar anak didik sehingga bisa menumbuhkan dan mendorong anak didik untuk
melakukan proses belajar dan mengajar. Jadi, menurut saya bahwa mengajar adalah
suatu kegiatan penyampaian ilmu pengetahun kepada anak didik yang dilakukan
oleh seorang guru atau pendidik dalam proses belajar mengajar guna untuk
mencapai tujuan yang telah di tentukan.
Baik disini saya akan menceritakan sedikit pengalaman
yang terjadi pada diri saya yaitu mengajar di Bimbel DS (Dunia Sausan). Awal
mula mendaftarkan diri menjadi tentor adalah suatu keinginan terbesar yang saya
inginkan untuk bisa mengamalkan ilmu saya kepada orang lain khususnya untuk
anak-anak didik. Disamping itu juga, saya bisa memanfaatkan waktu luang dengan
sebaik-baiknya seperti mengikuti kegiatan yang bermanfaat yakni mengajar di
Dunia Sausan. Sebelumnya saya merasa bersyukur kepada Allah SWT karena telah
mengabulkan do’a-do’a saya serta kedua orang tua yang memberi semangat dan
dukungannya juga kepada saya. Tak lupa juga saya mengucapkan terima kasih
kepada Ibu Susi Hirmayanti, S.Pd selaku pemimpin Bimbel Dunia Sausan yang sudah
menerima saya menjadi tentor sekaligus memberikan amanah yang mulia ini.
Tidak sama seperti yang saya bayangkan dahulu, bahwa mengajar
tidaklah semudah yang saya kira. Karena dalam mengajar kita di tuntut harus
bisa memahami karakter satu per satu anak didik, tingkat kemampuan mereka dalam
menerima materi yang di sampaikan, dan bentuk penilaian yang di berikan harus sesuai
dengan kemampuan masing-masing anak didik. Selain itu, kita juga harus tetap
bersikap ramah, lemah lembut, dan sabar dalam menghadapi perilaku anak didik
yang berbeda-beda seperti ada yang suka bicara sendiri, bermain, super aktif
dalam hal tingkah laku, dan ada juga yang pendiam. Dalam mengajar di Dunia
Sausan saya merasakan senang dan bahagia karena di posisikan mengajar anak
Calistung dan anak SD yang lucu-lucu dan ketika saya bersama dengan anak-anak
tersebut membuat hari-hari saya lebih ceria dalam mengajar. Meskipun melelahkan
tetapi jika di sertai dengan rasa keikhlasan yang tulus dalam mengajar, maka
kesemuanya itu akan membuahkan hasil yang menyenangkan sekali.
Mengajar di Bimbel DS merupakan pengalaman pertama saya
yang sesuai dengan jurusan kuliah yang saya ambil. Hal ini akan membantu
kemampuan dan keterampilan saya ke depannya dalam mewujudkan cita-cita yakni
menjadi seorang guru. Dalam mengajar benar-benar sangat membutuhkan tenaga yang
ekstra sekali khususnya untuk anak-anak SD yang mana perilakunya dominan super
aktif. Hal tersebut menyadarkan saya bahwa mengapa guru itu merupakan profesi
yang mulia, disamping untuk mencerdaskan anak, ada pula bentuk perjuangan yang
besar dalam menghadapi anak-anak didiknya.
Mungkin cukup itu pengalaman saya ketika mengajar di DS kurang lebihnya
saya meminta maaf apabila ada kesalahan dan kekhilafan dalam penulisan baik di
sengaja maupun tidak, saya meminta maaf yang sebesar-besarnya. Semoga
bermanfaat.
By : Sri Wahyuni Widyastuti
Tidak ada komentar:
Posting Komentar